Wa Center Dokumentasi
Pages

Sabtu, 09 November 2024

KITAB NASHOIHUL IBAD IMAM NAWAWI BAGIAN KE-1


 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Keilmuan dan kemulian Seorang Grand Syeikh dari tanah air ini sungguh tidak dapat dituangkan dalam berapa bait kalimat, hanya bisa diringi dengan memuji Allah SWT yang telah menjadikan beliau ada untuk Indonesia dan dunia

Nama Syiekh Nawawi Al Bantani tentu sudah tidak asing lagi bagi umat Islam Indonesia. Lebih-lebih kalangan santri dan Pesantren. Nama Beliau bahkan sering terdengar disamakan kebesarannya dengan tokoh ulama klasik madzhab Syafi’i Imam Nawawi (w.676 H/l277 M).

Syekh Nawawi Banten memiliki nama lengkap Abu Abd al-Mu’ti Muhammad ibn Umar al- Tanara al-Jawi al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi al-Jawi al Bantani. Dilahirkan di Kampung Tanara, Serang, Banten pada tahun 1815 M/1230 H. Pada tanggal 25 Syawal 1314 H/1897 M.

Syeikh Nawawi Wafat di usia 84 tahun. Ia dimakamkan di Ma’la dekat makam Siti Khadijah, Ummul Mukminin istri Nabi. Sebagai tokoh kebanggaan umat Islam di Jawa khususnya di Banten,

Syeikh Nawawi merupakan keturunan kesultanan yang ke-12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu keturunan dari putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bemama Sunyararas (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad melalui Imam Ja’far As- Shodiq, Imam Muhammad al Baqir, Imam Ali Zainal Abidin, Sayyidina Husen, Fatimah al-Zahra.

Berikut adalah salah satu Kitab syarah beliau yang sudah mahsyur dikalangan Penuntut Ilmu, yang merupakan kitab syarah dari kitab Imam Ibnu Hajar Asaqolani

Nama kitab : Nashoihul Ibad, 

( نصائح العباد في بيان ألفاظ منبهات على الاستعداد ليوم المعاد لابن حجر العسقلاني)

Barikut terjemahan Kitab Nashoihul Ibad

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى جَعَلَ الْعِلْمَ أَرْفَعَ الصِّفَاتِ الْكَمَالِيَّةِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الَّذِى خَصَّ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ بِالْمَآثِرِ الْحِكَمِيَّةِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِى خَصَّهُ اللَّهُ تَعَالَى بِجَمِيعِ كَمَالَاتِ الْعُبُودِيَّةِ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى مَلَأَ اللَّهُ تَعَالَى قَلْبَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جَلَالِهِ الْأَعْلَى جَلَّ وَعَلَا وَعَيَّنَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جَمَالِهِ الْأَسْنَى فَصَارَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسْرُورًا مَنْصُورًا وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالسَّالِكِينَ عَلَى نَهْجِهِ فَنَالُوْا خَيْرًا وَافِرًا.

Segala puji milik Allah yang telah menganugrahkan ilmu dengan sifat yang paling tinggi dan sempurna. Aku bersaksi bahwa tidak ada Dzat yang berhak disembah selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah telah mengistimewakan orang yang ia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dengan menguasai riwayat yang bersifat hikmah. Aku juga bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw. adalah hamba dan utusan-Nya yang mana Allah telah mengistimewakan Nabi Muhammad dengan semua kesempurnaan hamba.

Semoga Allah melimpahkan lebih banyak rahmat kepada junjungan kita, Nabi Muhammad , yang telah memenuhui oleh Allah Ta'ala ke dalam hatinya dengan sebagian keagungan Allah yang Maha Tinggi, Maha Agung, dan Maha Luhur. Dan Allah telah mengistimewakan Nabi Muhammad dari sebagian keindahan Allah yang sangat luhur, sehingga menjadi  Nabi Shollallahu alaihi wasallama seseorang yang disenangi dan selalu mendapatkan pertolongan. Semoga terlimpah juga sholawat dan salam kepada keluarganya dan para sahabatnya dan semua orang yang menempuh pada jalannnya Nabi Muhammad sehingga mereka mendapatkan kebaikan yang banyak.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَقُولُ الْمُرْتَجِى غُفْرَ الْمَسَاوِى مُحَمَّدٌ نَوَوِى بْنُ عُمَرُ الْجَاوِيُّ : هَذَا شَرْحٌ وَضَعْتُهُ عَلَى الْكِتَابِ الْمُشْتَمِلِ عَلَى الْمَوَاعِظِ لِلْعَلَّامَةِ الْحَافِظِ الشَّيْخِ شِهَابِ الدِّينِ أَحْمَدَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ الشَّافِعِيِّ الشَّهِيرِ بِابْنِ حَجَرٍ الْعَسْقَلَانِيِّ ثُمَّ الْمِصْرِيِّ تَغَمَّدَهُ اللَّهُ تَعَالَى بِرَحْمَتِهِ آمِينَ وَسَمَّيَتُهُ : نَصَائِحَ الْعِبَادِ فِى بَيَانِ أَلْفَاظٍ مُنَبِّهَاتٍ عَلَى الْإِسْتِعْدَادِ لِيَوْمِ الْمَعَادِ وَأَسْأَلُ اللَّهَ الْكَرِيمَ أَنْ يَنْفَعَ بِهِ الْمُسْلِمِينَ، وَأَنْ يَجْعَلَهُ ذَخِيرَةً إِلَى يَوْمِ الدِّينِ آمِينَ.

    Setelah mengucapkan basmallah, tahmid, dan shalawat, Kemudian berkata orang yang senantiasa mengharap diampuninya dosa dosa, Muhammad Nawawi bin Umar, seorang penduduk Jawa asal Banten : Kitab ini adalah penjelasan yang saya karang  untuk mensyarahi sebuah kitab yang berisi nasehat nasehat milik seorang alim yang hafal ribuan hadits syekh Sihabuddin Ahmad bin Ahmad As Syafi'i yang terkenal dengan nama Ibnu Hajar Al Asqalany kemudian Al Mishri, Semoga memenuhinya Allah Ta'ala dengan rahmat Allah Aamiin. Aku beri nama kitab ini: Nashaihul Ibad, dalam menerangkan lafadz-lafadz yang mengingatkan supaya bersiap-siap untuk menghadapi hari akhirat. Dan saya memohon kepada Allah yang Maha Pemurah, agar Allah memberi kemanfaatan melalui kitab ini kepada umat Muslim dan semoga Allah menjadikannya sebagai tabungan pahala sampai hari kiamat. Amin.

(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) وَتُسَنُّ عِنْدَ ابْتِدَاءِ كُلِّ أُمُورٍ غَيْرِ مُحَقَّرَاتٍ، فَإِنْ تَرَكَهَا فِي أَوَّلِهَا أَتَى بِهَا فِي أَثْنَائِهَا بِقَوْلِهِ "بِسْمِ اللَّهِ فِى أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ".

(Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang) Disunnahkan membaca lafadz basmalah ketika mengawali setiap perkara yang bukan remeh atau hina, maka jika seseorang meninggalkan basmalah di awal perkara hendaklah ia membaca basmalah di tenga-tengah perkara itu dengan mengucap 

"بِسْمِ اللَّهِ فِى أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ".

(الْحَمْدُ لِلَّهِ فِي كُلِّ حِينٍ) أَيْ زَمَانٍ قَلَّ أَوْكَثُرَ (وَأَوْقَاتٍ) وَهِيَ أَزْمِنَةٌ مَحْدُودَةٌ، وَهِيَ مِنْ عَطْفِ خَاصٍّ عَلَى عَامٍّ.

(Segala puji milik Allah di setiap waktu) Maksudnya di setiap zaman sedikit atau banyak (Dan di banyak waktu) Makna pada lafadz أَوْقَاتٍ adalah zaman zaman yang dibatasi, lafadz أَوْقَاتٍ diathofkan pada lafadzفِى كُلِّ حِيْنٍ termasuk kategori mengathofkan lafadz yang khusus kepada lafadz yang umum.

(وَالصَّلَاةُ) أَيْ الْعَطْفُ مِنَ اللَّهِ وَمِنْ غَيْرِهِ (عَلَى رَسُولِهِ) إلَى كَافَّةِ الْخَلْقِ (أَشْرَفِ الْخَلْقِ) وَهُوَ كُلُّ مَا أَوْجَدَهُ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى تَقْدِيرٍ أَوْجَبَتْهُ الْحِكْمَةُ (وَالْبَرَيَّاتِ) أَيْ الْمَخْلُوقَاتِ مُطْلَقًا أَوِ الَّتِي فِي الْأَرْضِ، فَهِيَ مِنْ عَطْفِ الْمُرَادِفِ أَوْ مِنْ عَطْفِ الْخَاصِّ عَلَى الْعَامِّ، فَسَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الْخَلْقِ اللهِ كُلِّهِمْ.

(Semoga bertambahnya rahmat) Maksudnya kasih sayang dari Allah dan dari selain Allah (Terlimpah kepada Rasulullah) yang diutus kepada seluruh makhluk (Paling mulianya makhluk) Makhluk adalah segala sesuatu yang Allah wujudkan sesuai dengan ukuran ukuran tertentu yang mengharuskan ketentuan itu bijaksananya Allah (Dan paling mulianya ciptaan Allah) Maksudnya makhluk secara mutlak atau maknanya البريات adalah makhluk yang berada di atas bumi, lafadz البريات diathofkan pada lafadz الخلق itu termasuk mengathofkan dua lafadz yang maknanya sama atau athofnya lafadz اَلْبَرِيَّات kepada lafadz اَلْخَلْقِ itu termasuk dari mengathofkan lafadz yang khusus kepada lafadz sebelumnya yang lebih umum, Jadi Sayyidina Muhammad ﷺ adalah Paling utamanya ciptaan Allah dari seluruh makhluk.

(هَذِهِ) أَيْ الْمُسْتَحْضَرَةُ فِى الذِّهْنِ (مُنَبِّهَاتٌ عَلَى الْإِسْتِعْدَادِ لِيَوْمِ الْمَعَادِ) أَيْ عَلَى التَّأَهُّبِ لِأَجْلِ وَقْتِ الرُّجُوعِ إِلَى اللهِ تَعَالَى (فَإِنَّ مِنْهَا) أَيْ الْمُنَبِّهَاتِ (مَا يَكُونُ مَثْنَى) أَيْ زَوْجَيْنِ زَوْجَيْنِ (وَمِنْهَا مَا يَكُونُ ثُلَاثِيًا، إِلَى تَمَامِ الْعَشْرَةِ) وَجُمْلَةُ الْمَقَالَاتِ مِائَتَانِ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ الْأَخْبَارُ خَمْسَةٌ وَأَرْبَعُونَ، وَالْبَوَاقِي آثَارٌ، وَأَنَا الْآنَ أُرِيدُ التَّبَرُّكَ بِإِتْيَانِ حَدِيثَيْنِ شَرِيْفَيْنِ جَلِيلَيْنِ:

(Ini) Kitab yang hadir dalam fikiran ini (Adalah hal-hal yang mengingatkan supaya bersiap siap untuk menghadapi hari akhirat) Maksudnya bersiap siap karna waktu kepulangan menghadap Allah Ta'ala (Sungguh ada di antaranya) hal-hal yang mengingatkan kematian ini (Nasehat-nasehat yang dua dua) Maksudnya dua pasang nasehat dua pasang nasehat (Ada di antaranya yang isinya tiga tiga sampai genap sepuluh) Jumlah maqolah ada 214 yang terdiri dari 45 hadits dan sisanya riwayat dari sahabat dan tabi'in. Saya sekarang ingin mendapatkan keberkahan dengan menuturkan dua hadits yang mulya, dan agung.

                                             

Hadits Pertama

فَالْحَدِيثُ الْأَوَّلُ : أَجَازَنِي بِهِ الْعَلَّامَةُ الشَّيْخُ مُحَمَّدٌ الْخَطِيبُ الشَّامِيُّ ثُمَّ الْمَدَنِيُّ الْحَنْبَلِيُّ وَهُوَ ابْنُ عُثْمَانَ بْنُ عَبَّاسِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ مَشَايِخِهِ مُتَّصِلًا إِلَى أَبِى ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا 

يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ تَعَالَى : 

Hadits yang pertama telah mengijazahkan kepadaku Al Allamah Asy Syaikh Muhammad Al Khatib Asy Syami Al Madani Al Hambali, yaitu Ibnu Utsman bin Abbas bin Utsman, dari gurunya dalam rantai sanad yang terus menerus sampai kepada Abu Dzar Al Ghiffari radiyallahu 'anhu dari Rasulullah ﷺ' dalam riwayat yang Nabi riwayatkan dari Allah sebagai tuhan-Nya azza wajalla :



"يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحْرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوْا


"Wahai hamba hambaku sungguh aku haramkan dzolim atas diriku sendiri dan aku jadikan perbuatan dzolim itu diharamkan di antara kalian maka janganlah kalian saling mendzolimi.
 

يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِى أَهْدِكُمْ


    Wahai hamba hambaku kalian semua adalah tersesat kecuali orang yang telah aku beri hidayah maka mintalah kalian semua petunjuk kepadaku pasti aku akan memberikan petunjuk kepada kalian.

 يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِى أُطْعِمْكُمْ،



Wahai hamba hambaku kalian semua lapar kecuali orang yang telah aku beri makan maka mintalah kalian semua makan ke padaku pasti aku akan memberi makanan kepada kalian.

 يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِى أَكْسُكُمْ،

Wahai hamba hambaku kalian semua telanjang kecuali orang yang telah aku beri pakaian maka mintalah pakaian kepadaku pasti aku akan berikan pakaian kepada kalian

 يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ،

Wahai hamba hambaku sungguh kalian berbuat dosa siang dan malam dan aku mengampuni semua dosa maka mintalah ampun kepadaku pasti aku mengampuni kalian.

 يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي،

Wahai hamba hambaku sungguh kalian tidak mampu membahayakan aku lalu kalian mencelakakan aku dan kalian tidak akan mampu memberikan manfaat kepadaku lalu kalian bermanfaat padaku.

 يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا،

Wahai hamba hambaku andai orang yang pertama di antara kalian dan orang yang terakhir di antara kalian semua golongan manusia dan golongan jin mereka semua ada pada setaqwa taqwa hati seseorang dari kalian tidaklah hal itu menambah dalam kekuasaanku sedikitpun. 

 يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا على أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ ما نَقَصَ ذلك مِنْ مُلْكِي شَيْئًا،

Wahai hamba hambaku andai orang yang pertama di antara kalian dan orang yang terakhir di antara kalian semua golongan manusia dan golongan jin mereka semua ada pada sebejad bejadnya hati seseorang dari kalian tidaklah hal itu mengurangi dalam kekuasaanku sedikitpun.

 يَا عِبَادِي لو أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا في صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ ما نَقَصَ ذلك مِمَّا عِنْدِي إلاّ كما يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ،

 Wahai hamba hambaku andai orang yang pertama di antara kalian dan orang yang terakhir di antara kalian semua golongan manusia dan golongan jin mereka semua berdiri di satu lapangan lalu mereka semua meminta kepadaku lalu aku beri setiap orang dari permintaanya tidaklah hal itu mengurangi dari kekayaan yang ada padaku kecuali seperti jarum yang dicelupkan pada lautan. 

 يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللهَ، وَمَنْ وَجَدَ غيرَ ذلك فَلَا يَلُوْمَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ."

   

    Wahai hamba hambaku sesungguhnya itu adalah amal kalian yang aku hitung amal kalian itu untuk kalian kemudian aku berikan balasan penuh kepada kalian amalan amalan itu maka barang siapa mendapat kebaikan hendaklah ia bersyukurlah kepada Allah dan barang siapa tidak mendapatkan kebaikan Janganlah ia mencela siapapun kecuali hanya pada dirinya sendiri."





bersambung Insya Allah ...........


Tidak ada komentar:

Posting Komentar