السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ،
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ
Namun Rasa Rindu dan Cinta Akan Keindahan kisah Hidup Salah
Seorang Ulama yang Kecintaan Beliau Akan Umat Rosulillah begitu besar, Menggerakkan
Hati Untuk Mengingat Betapa Beruntung diri ini Pernah Mengetahui Tentang
Beliau....
Beliau adalah
Sayyidil Walid, Qutbuz Zaman al-Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir
bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad bin Umar bin Thoha bin Umar bin Thoha bin Umar ash-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shohibud Dark bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma’ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- ImamMuhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein bin Sayyidina Ali KW yang menikahi Putri Tercinta Rasulullah Muhammad SAW.
Sayyidil Walid Juga Merupakan guru para habaib. Beliau lahir pada tahun 1908 di Cimanggu, Bogor.
Beliau adalah putra dari pasangan Habib Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf dan Hj.
Fathimah binti Sainan. Ayahandanya sudah wafat ketika beliau masih kecil, tapi
kondisi itu tidak menjadi halangan baginya untuk giat belajar.
Guru Guru beliau :
- Habib Abdullah bin Muhsin Al-Athos, Keramat Empang, Bogor,
- Habib Alwi bin Thohir Al-Haddad (Mufti di Johor, Malaysia),
- Habib Alwi bin Muhammad bin Thohir Al-Haddad,
- Habib Ali bin Husein Al-Athos (Bungur, Jakarta),
- Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang, Jakarta),
- Habib Salim bin Ahmad bin Jindan (Otista, Jakarta),
- K.H. Mahmud Romli (Ulama besar Betawi, Jakarta)
- Prof. KH. Abdullah bin Nuh (Bogor).
- (Dan Masih Banyak Lagi )
Habib Abdurrahman Assegaf mempunyai putra dan putri yang berjumlah 22 orang namun yang masih hidup hanya 9 orang; diantaranya
- Habib Muhammad, pemimpin yayasan Tsaqafah Islamiyah di Ceger;
- Habib Ali (Alm), pemimpin Majelis Taklim Al-Affaf di Tebet;
- Habib Alwi, pemimpin Majlis Taklim Zaadul Muslim di Bukit Duri;
- Habib Umar, pemimpin pesantren dan Majlis Taklim Al-Kifahi Ats-Tsaqafi di Bukit Duri, dan
- Habib Abu Bakar, memimpin pesantren Al-Busyro di Citayam dan Madrasah Tsaqafah Islamiyah di Bukit Duri. Jumlah jamaah mereka ribuan orang .
- Dan Anak-anak Perempuan Beliau
Kitab kitab karya beliau diantaranya:
- Hilyatul Janan fi Hadyil Qur’an,
- Syafinatus Said,
- Misbahuz Zaman,
- Bunyatul Umahat dan
- Buah Delima.
- Badrul Bahiy
- dan Masih Banyak Lagi
Sayang, puluhan karya itu hanya dicetak dalam jumlah terbatas dan memang hanya digunakan untuk kepentingan para santri dan siswa Madrasah Tsaqafah Islamiyyah.
Berikut Merupakan Terjemahan Kitab Catatan Perjalanan Beliau
Ketika Bertemu Dengan Para Aulia Illah
Yang Berjudul : “Kitabul Afroh fii Khitobil Arwah”
Halaman 1-2
Untuk Para Pecinta Beliau Selamat Menikmati :
بسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَى مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ وَفَضَّلَهُ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرٍ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. قَالَ الْفَقِيرُ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى وَالْحَقَهُ بِالصَّالِحِينَ وَفَتَحَ عَلَيْهِ مَا فَتَحَهُ عَلَى أَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ وَالْعُلَمَاءِ
وَالْأَوْلِيَاِء مِنَ الْعِلْمِ وَالنُّورِ وَالْيَقِينِ . لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى تَشْرِيفَاتٍ عَظِيمَةٍ أَنْ أَنْعَمَ عَلَيَّ بِخِطَابِ الْأَرْوَاحِ الْمُقَدَّسَةِ وَذَلِكَ فِي وَبَعْدَ مَا مَضَى تَقْرِيبًا اُلْهِمْتُ أَنْ اَكْتُبَ كُلَّ مَا تَلَقَّيْتُهُ مِنْ تِلْكَ الْأَرْوَاحِ فَفِي لَيْلَةِ الْأَحَدِ ٧ سَبْعَة مِنْ جُمَادِى الْاَخِيْرِ ١٣٧٧ تَشَرَفْتُ بِالْخِطَابِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada
siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan melebihkannya. Shalawat dan
salam semoga terlimpah kepada sebaik-baiknya makhluk, junjungan dan pemimpin
kami, Nabi Muhammad, semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat, salam, dan
keberkahan kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya.
Berkatalah hamba yang fakir, semoga Allah Ta'ala merahmatinya, menyatukannya dengan orang-orang saleh, dan membukakan baginya sebagaimana yang Dia bukakan kepada para nabi, rasul, ulama, dan wali berupa ilmu, cahaya, serta keyakinan. Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menganugerahkan kehormatan besar kepadaku dengan berbicara kepada ruh-ruh suci. Setelah kejadian itu, aku diilhamkan untuk menuliskan segala yang aku terima dari ruh-ruh tersebut. Pada malam Ahad, 7 Jumadil Akhir 1377, ( Sabtu, 28 Desember 1957 M) aku mendapatkan kehormatan berbicara tersebut.
فَاسْتَشَرْتُ شَيْخِي وَسَيِّدِى الشَّيْحَ عَبْدَ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِي فِي ذَلِكَ فَاَذِنَ لِي غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَأْذَنُ لِي أَنْ أَبُوحَ بِمَضْمُونِ الْكِتَابِ أَنْ أَُطْلِعَهُ عَلَى أَحَدٍ وَإِنَّمَا هُوَ تَقْبِيدَاتٌ خَاصَّةٌ بي خَوْفًا مِنْ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ مَنْ لَيْسَ أَهْلَالَهُ فَيُنكِرَ كَرَامَةَ اْلْأَوْلِيَاءِ لِأَنَّ هَذِهِ الْأُمُورَ خُصُوصِيَّةٌ اخْتَصَّ اللَّهُ تَعَالَ بِهَا مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ كَمَا حَدَثَ فِي الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَالِهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْمِعْرَاجِ فَيُنْكِرُ مَنْ لَا يُرِيدُهُ اللَّهُ هدَايَتَهُ فَالْمُعْجِزَةُ وَالْكَرَامَةُ أَمْرَانِ خَارِقَانِ لِلْعَادَةِ وَالْعَقْلِ
هَذَا مُلَخَصُ مَا قَالَهُ الشَّيْخُ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَلَ وَقَدَّسَ رُوحَهُ. وَلَمَّا أُذِنْتُ فِي كِتَابَةِ إِشَارَتِهِمْ رَغِبْتُ أَنْ اَكْتُبَ مَنْ شَرَّفَنِي بِالْخَطَابِ قَبْلَ لَيْلَةِ الْأَحَدِ المُذكرة اعْنِي وَذَلِكَ لَيْلَةُ الْأَحَدِ قَبْلَهَا اسْبُوعَيْنَ
أَيْ فِي ۲۲ جمادی الاول ۱۳۷۷ هـ موافق ۱۵ ديسيمبير ١٩٥٨هـ تَشَرَفْتُ بِخِطَابِ الشَّيخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الجِيْلَانِي
Aku pun meminta nasihat dari guruku dan junjunganku, Syekh Abdul Qadir al-Jailani, mengenai hal itu, dan beliau memberikan izin kepadaku. Namun, beliau tidak mengizinkanku untuk mengungkapkan isi kitab tersebut atau memperlihatkannya kepada siapa pun, karena itu adalah catatan khusus untuk diriku. Hal ini dilakukan dengan kekhawatiran agar tidak diketahui oleh orang yang bukan ahlinya, yang bisa mengingkari karamah para wali. Sebab, hal-hal seperti ini adalah kekhususan yang Allah Ta’ala berikan kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Muhammad ﷺ dalam peristiwa mi'raj. Orang yang tidak diinginkan Allah mendapat petunjuk akan mengingkarinya. Mujizat dan karamah adalah dua hal yang menyalahi kebiasaan dan akal manusia.
Ini adalah ringkasan dari apa yang dikatakan oleh Syekh, semoga Allah merahmatinya dan menyucikan ruhnya. Ketika aku telah diizinkan untuk menuliskan isyarat-isyarat beliau, aku ingin menulis tentang orang yang memberiku kehormatan dengan berbicara kepadaku sebelum malam Ahad yang disebutkan. Maksudku, itu adalah malam Ahad dua pekan sebelumnya, yaitu pada tanggal 22 Jumadil Awal 1377 H, bertepatan dengan 15 Desember 1958 M, ketika aku mendapatkan kehormatan berbicara dengan Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Daftar Kosa Kata ( Mufrodat )
| بسمِ اللَّهِ | Dengan nama Allah |
| الرَّحْمَنِ | Yang Maha Pengasih |
| الرَّحِيمِ | Yang Maha Penyayang |
| الْحَمْدُ | Segala puji |
| لِلَّهِ | Bagi Allah |
| الَّذِي | Yang telah |
| هَدَى | Memberi petunjuk |
| مَنْ | Siapa |
| شَاءَ | Dia kehendaki |
| مِنْ | Dari |
| عِبَادِهِ | Hamba-hamba-Nya |
| وَفَضَّلَهُ | Dan melebihkannya |
| وَالصَّلَاةُ | Dan shalawat |
| وَالسَّلَامُ | Dan salam |
| عَلَى | Atas |
| خَيْرٍ | Sebaik-baiknya |
| خَلْقِهِ | Makhluk-Nya |
| سَيِّدِنَا | Junjungan kami |
| وَمَوْلَانَا | Dan pemimpin kami |
| مُحَمَّدٍ | Muhammad |
| صَلَّى اللهُ | Semoga Allah melimpahkan shalawat |
| عَلَيْهِ | Kepadanya |
| وَالِهِ | Dan keluarganya |
| وَصَحْبِهِ | Dan para sahabatnya |
| وَسَلَّمَ | Dan memberikan salam (sejahtera) |
| قَالَ | Berkata |
| الْفَقِيرُ | Hamba yang fakir |
| رَحِمَهُ | Merahmatinya |
| اللَّهُ | Allah |
| تَعَالَى | Maha Tinggi |
| وَالْحَقَهُ | Dan menyatukannya |
| بِالصَّالِحِينَ | Dengan orang-orang saleh |
| وَفَتَحَ | Dan membukakan |
| عَلَيْهِ | Baginya |
| مَا | Apa yang |
| فَتَحَهُ | Dia bukakan |
| عَلَى | Kepada |
| أَنْبِيَائِهِ | Para nabi-Nya |
| وَرُسُلِهِ | Dan rasul-rasul-Nya |
| وَالْعُلَمَاءِ | Dan para ulama |
| وَالْأَوْلِيَاِء | Dan para wali |
| مِنَ | Dari |
| الْعِلْمِ | Ilmu |
| وَالنُّورِ | Dan cahaya |
| وَالْيَقِينِ | Dan keyakinan |
| لَقَدْ | Sungguh |
| مَنَّ | Telah menganugerahkan |
| اللَّهُ | Allah |
| تَعَالَى | Maha Tinggi |
| عَلَى | Atas |
| تَشْرِيفَاتٍ | Kehormatan-kehormatan |
| عَظِيمَةٍ | Besar |
| أَنْ | Bahwa |
| أَنْعَمَ | Telah memberikan nikmat |
| عَلَيَّ | Kepadaku |
| بِخِطَابِ | Dengan berbicara |
| الْأَرْوَاحِ | Ruh-ruh |
| الْمُقَدَّسَةِ | Yang suci |
| وَذَلِكَ | Dan itu |
| فِي | Pada |
| وَبَعْدَ | Dan setelah |
| مَا | Apa |
| مَضَى | Berlalu |
| تَقْرِيبًا | Kira-kira |
| اُلْهِمْتُ | Aku diilhamkan |
| أَنْ | Bahwa |
| اَكْتُبَ | Aku menuliskan |
| كُلَّ | Semua |
| مَا | Apa |
| تَلَقَّيْتُهُ | Aku terima |
| مِنْ | Dari |
| تِلْكَ | Tersebut |
| الْأَرْوَاحِ | Ruh-ruh |
| فَفِي | Maka pada |
| لَيْلَةِ | Malam |
| الْأَحَدِ | Ahad |
| ٧ | 7 |
| سَبْعَة | Tujuh |
| مِنْ | Dari |
| جُمَادِى | Jumadil |
| الْاَخِيْرِ | Akhir |
| ١٣٧٧ | 1377 |
| تَش َرَفْتُ | Aku mendapat kehormatan |
| بِالْخِطَابِ | Dengan berbicara |
| فَاسْتَشَرْتُ | Maka aku meminta nasihat |
| شَيْخِي | Guruku |
| وَسَيِّدِي | Dan junjunganku |
| الشَّيْخَ | Syekh |
| عَبْدَ الْقَادِرِ | Abdul Qadir |
| الْجِيْلَانِي | Al-Jailani |
| فِي ذَلِكَ | Mengenai hal itu |
| فَأَذِنَ | Maka beliau mengizinkan |
| لِي | Kepadaku |
| غَيْرَ أَنَّهُ | Namun sesungguhnya |
| لَا يَأْذَنُ | Beliau tidak mengizinkan |
| لِي | Kepadaku |
| أَنْ | Untuk |
| أَبُوحَ | Mengungkapkan |
| بِمَضْمُونِ | Isi dari |
| الْكِتَابِ | Kitab tersebut |
| أَنْ | Bahwa |
| أُطْلِعَهُ | Aku memperlihatkannya |
| عَلَى | Kepada |
| أَحَدٍ | Siapa pun |
| وَإِنَّمَا | Tetapi hanya |
| هُوَ | Itu |
| تَقْيِيدَاتٌ | Catatan-catatan |
| خَاصَّةٌ | Khusus |
| بي | Untuk diriku |
| خَوْفًا | Karena khawatir |
| مِنْ | Dari |
| أَنْ | Bahwa |
| يَطَّلِعَ | Mengetahui |
| عَلَيْهِ | Terhadapnya |
| مَنْ | Orang yang |
| لَيْسَ | Bukan |
| أَهْلًا | Ahlinya |
| فَيُنْكِرَ | Maka dia akan mengingkari |
| كَرَامَةَ | Karamah |
| الْأَوْلِيَاءِ | Para wali |
| لِأَنَّ | Karena |
| هَذِهِ | Ini |
| الْأُمُورَ | Hal-hal |
| خُصُوصِيَّةٌ | Kekhususan |
| اخْتَصَّ | Allah berikan secara khusus |
| اللَّهُ | Allah |
| تَعَالَى | Maha Tinggi |
| بِهَا | Dengan hal tersebut |
| مَنْ | Kepada siapa |
| شَاءَ | Dia kehendaki |
| مِنْ | Dari |
| عِبَادِهِ | Hamba-hamba-Nya |
| كَمَا | Sebagaimana |
| حَدَثَ | Terjadi |
| فِي | Pada |
| الْمُصْطَفَى | Nabi Muhammad ﷺ |
| صَلَّى اللَّهُ | Semoga Allah melimpahkan shalawat |
| عَلَيْهِ | Kepadanya |
| وَالِهِ | Dan keluarganya |
| وَسَلَّمَ | Dan memberikan salam (sejahtera) |
| مِنَ | Dari |
| الْمِعْرَاجِ | Mi'raj |
| فَيُنْكِرُ | Maka akan mengingkari |
| مَنْ | Orang yang |
| لَا | Tidak |
| يُرِيدُهُ | Allah menghendakinya |
| اللَّهُ | Allah |
| هِدَايَتَهُ | Petunjuknya |
| فَالْمُعْجِزَةُ | Maka mujizat |
| وَالْكَرَامَةُ | Dan karamah |
| أَمْرَانِ | Dua hal |
| خَارِقَانِ | Menyalahi kebiasaan |
| لِلْعَادَةِ | Kebiasaan |
| وَالْعَقْلِ | Dan akal |
| هَذَا | Ini |
| مُلَخَّصُ | Ringkasan |
| مَا | Apa yang |
| قَالَهُ | Dikatakan oleh |
| الشَّيْخُ | Syekh |
| رَحِمَهُ | Semoga Allah merahmatinya |
| اللَّهُ | Allah |
| تَعَالَى | Maha Tinggi |
| وَقَدَّسَ | Dan menyucikan |
| رُوحَهُ | Ruhnya |
| وَلَمَّا | Dan ketika |
| أُذِنْتُ | Aku diizinkan |
| فِي | Dalam |
| كِتَابَةِ | Penulisan |
| إِشَارَتِهِمْ | Isyarat-isyarat mereka |
| رَغِبْتُ | Aku ingin |
| أَنْ | Untuk |
| أَكْتُبَ | Menuliskan |
| مَنْ | Orang yang |
| شَرَّفَنِي | Memberiku kehormatan |
| بِالْخِطَابِ | Dengan berbicara |
| قَبْلَ | Sebelum |
| لَيْلَةِ | Malam |
| الْأَحَدِ | Ahad |
| المُذْكَرَةِ | Yang disebutkan |
| أَعْنِي | Maksudku |
| وَذَلِكَ | Dan itu |
| لَيْلَةُ | Malam |
| الْأَحَدِ | Ahad |
| قَبْلَهَا | Sebelumnya |
| أُسْبُوعَيْنِ | Dua pekan |
| أَيْ | Yaitu |
| فِي | Pada |
| ۲۲ | 22 |
| جُمَادَى | Jumadil |
| الْأُولَى | Awal |
| ۱۳۷۷ | 1377 |
| هـ | H (Hijriyah) |
| مُوَافِق | Bertepatan dengan |
| ۱۵ | 15 |
| دِيسِمْبِير | Desember |
| ١٩٥٨ | 1958 |
| تَشَرَّفْتُ | Aku mendapat kehormatan |
| بِخِطَابِ | Dengan berbicara |
| الشَّيْخِ | Syekh |
| عَبْدِ الْقَادِرِ | Abdul Qadir |
| الْجِيْلَانِي | Al-Jailani |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar